Sosialisasi P3DN, Anti Korupsi dan Manajemen Risiko dalam pelaksanaan Apel
2023-05-15 14:07:32
Borobudur (15/05) – Setiap hari senin, Balai Litbangkes magelang rutin menyelenggarakan Apel pagi mingguan di halaman Depan kantor Utama. Apel tersebut wajib diikuti oleh semua pegawai baik ASN maupun non ASN. Dipimpin oleh Kepala Balai Litbangkes Magelang, Dr. dr. Suryati Kumorowulan, Kegiatan apel kedisiplinan mingguan hari ini diisi empat agenda arahan.
Arahan pertama terkait dengan sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). Dalam arahannya, Ibu Kabalai mendorong agar semua pegawai dalam membeli barang maupun jasa, harus mempertimbangkan Tingkat Komponen Dalam Negeri dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP). Hal tersebut dimaksudkan untuk mendorong produksi dalam negeri agar terus meningkat dan bisa bersaing di tengah gempuran barang-barang import.
“Teman-teman yang bertugas membeli barang atau jasa, mohon selalu dilihat niai TKDN dan BMPnya. Bagaimanapun juga kita harus mendukung program pemerintah dalam upaya membantu industri dalam negeri,” pesannya
Selanjutnya adalah arahan terkait degan antikorupsi dimana hal tersebut merupakan sikap dan komitmen yang sedang dibangun terus menerus oleh Balai Litbang Kesehatan Magelang demi mewujudkan Zona Integritas, Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Ibu Kabalai berpesan agar tim-tim yang bertugas terkait pembangunan wilayah bebas korupsi agar melakukan updating dan aktif menyosialisasikan programnya kepada seluruh pegawai. Hal itu bermanfaat agar gaung antikorupsi dia Balai Litbangkes Magelang terus bergema sehingga bisa terus membangkitkan semangat antikorupsi seluruh pegawai di semua lini.
Arahan ketiga terkait manajemen risiko. Kepala Balai mengarahkan agar seluruh pegawai melihat kembali manajemen risiko di masing-masing substansi atau kegiatan. Harapannya semua bidang pekerjaan memiliki manajemen risiko guna mengendalikan risiko di masa depan. Dengan begitu, semua pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien karena semua risiko terkendali.
“Mohon dilihat lagi manajemen risiko di setiap kegiatan. Jika sudah ada mohon diupdate, apakah pengendalian risikonya berhasil. Jika risiko sudah bisa dikendalikan, maka sudah tidak menjadi risiko lagi saat ini,” paparnya.
Arahan terakhir terkait dengan capaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dimana bulan depan akan dilakukan penilaian SKP triwulan II. Oleh sebab itu Ibu kabalai berpesan agar semua pegawai dapat terus meningkatkan kinerjanya bukan hanya untuk penialain namun agar bermanfaat juga bagi masyarakat. Sehingga nanti saat penilaian, hasil yang dicapai baik secara individual maupun secara kinerja kantor dapat maksimal dan mendapatkan hasil sesuai harapan (AP/HMS)